Sabtu, 30 April 2016

Makalah Teori Sosiologi Klasik George Simmel

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Simmel adalah anak bungsu dari seorang usahawan Yahudi.Ia ditinggal mati oleh ayahnya ketika dia masih kanak-kanak. Sebagai seorang anak kota yang berorientasi kota pula, seluruh hidupnya ditandai dengan petualangan. Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Demikian juga dengan ilmu pengetahuan yang dituntutnya. Orang yang lahir di Berlin pada 1 Maret 1858 ini belajar sejarah, filsafat, sampai sosiologi. Bahkan ketika dia menjadi dosen privat pada 1885, ilmu yang diajarkannya mulai dari ilmu logika, sejarah filsafat, etika, psikologi sosial, sampai sosiologi. Dan Simmel adalah seorang dosen yang populer.
      Simmel terkenal sebagai tokoh sosiologi formal. Termasuk ke dalam aliran ini juga Ferdinand Tonnies. Sosiologi formal ini adalah sosiologi yang beranggapan bahwa dia harus mempelajari bentuk-bentuk dari interaksi sosial dan bukan mempelajari isi dari hubungan atau interkasi sosial tersebut (Siahaan, 1986).

B. RUMUSAN MASALAH
1.         Bagaimana biografi dari Georg Simmel?
2.         Bagaimana pandangan Georg Simmel tentang masyarakat?
3.         Apa teori-teori besar dari Georg Simmel?
4.         Bagaimana implementasi teori Georg Simmel dalam masyarakat?


C. TUJUAN PENULISAN
1.         Untuk mengetahui biografi Georg Simmel
2.         Untuk mengetahui pandangan Simmel tentang masyarakat
3.         Untuk mengetahui teori-teori besar dari Georg Simmel
4.         Untuk mengetahui implementasi teori Georg Simmel dalam masyarakat.


BAB 2
PEMBAHASAN


Dampak pemikiran Georg Simmel pada teori sosiologi Amerika, maupun teori sosiologi pada umumnya sangat berbeda dengan dampak yang ditimbulkan pemikiran dari Marx, Durkheim, dan Weber. Simmel lebih dikenal oleh sosiolog Amerika awal. Simmel tenggelam di bawah nama-nama Marx, Durkheim, dan Weber, kendati kini jauh lebih berpengaruh daripada pemikir klasik seperti Comte dan Spencer. Beberapa tahun terakhir kita menyaksikan meningkatnya pengaruh Simmel pada teori sosiologi sebagai akibat dari meningkatnya pengaruh salah satu karya pentingnya, The Philosophy of money.
A. Biografi Georg Simmel
Georg Simmel lahir di pusat kota Berlin pada tanggal 1 Maret 1858. Ia belajar berbagai bidang studi di Universitas Berlin. Namun, upaya pertamanya untuk menulis disertasi ditolak. Kendati demikian, Simmel bersikukuh untuk  memperoleh gelar doktornya dalam bidang filsafat pada tahun 1881. Ia tetap berada di universitas sebagai pengajar sampai dengan tahun 1914, meskipun ia menduduki posisi yang tidak penting sebagai privatdozent pada tahun 1885 sampai dengan 1900. Dalam posisi selanjutnya, Simmel bekerja sebagai dosen yang tidak digaji negara dan hidupnya tergantung pada bayaran mahasiswa. Kendati berada pada posisi pinggir, Simmel agak sukses menjalani kariernya, terutama karena ia adalah seorang pemberi kuliah yang begitu cemerlang dan menarik perhatian mahasiswa.
Oleh beberapa orang ia digambarkan sebagai seorang yang tinggi dan langsing, sementara oleh orang lain digambarkan sebagai seorang yang pendek dan menunjukkan ekspresi putus asa. Tampilan luarnya dilaporkan sebagai tidak menarik, tipikal Yahudi, namun juga sangat intelektual dan teguh secara moral. Ia dilaporkan sebagai seorang pekerja keras, namun juga penuh humor dan sangat lancar berbicara ketika memberikan kuliah.
Simmel menulis begitu banyak artikel (“the metropolis and mental life”) dan buku (“the philosophy of money”). Ia terkenal dikalangan akademisi Jerman dan bahkan memiliki pengikut internasional, khususnya di Amerika Serikat, tempat karyanya memiliki arti sangat penting bagi kelahiran sosiologi. Akhirnya, pada tahun 1900, Simmel memperoleh pengakuan penuh, satu gelar terhormat di Universitas Berlin.
B. Teori Besar Georg Simmel
1. The Philosophy of Money (Uang dan Nilai)
Salah satu yang menjadi perhatian awal Simmel dalam karya ini adalah hubungan antara uang dengan nilai. Secara umum ia berpendapat bahwa orang mencptakan nilai dengan menciptakan objek. Semakin besar kesulitan untuk mendapatkan suatu objek, semakin besar pula nilainya. Namun kesulitan untuk memperoleh nilai mempunyai “batas atas batas bawah”. Prinsip umumnya adalah bahwa nilai benda berasal dari kemampuan orang untuk menjarakkan dirinya secara tepat dari objek. Benda-benda yang terlalu dekat, terlalu mudah diperoleh, maka benda itupun tidak terlalu berharga. Dan sebaliknya benda-benda yang terlalu jauh, terlalu sulit, atau nyaris mustahil untuk didapatkan juga sangat tidak bernilai. Benda-benda yang paling bernilai adalah yang tidak terlalu jauh ataupun terlalu dekat. Factor yang mempengaruhi suatu benda bernilai atau tidak adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya, kelangkaan, kesulitan untuk memperolehnya, dan keharusan nya diberikan benda lain untuk mendapatkannya.
2. Tragedi Kebudayaan
        Sebab utama meningkatnya kesenjangan adalah meningkatnya pembagian kerja di masyarakat modern. Meningkatnya spesialisasi mengarah pada perbaikan kemampuan untuk menciptakan beragam komponen dunia budaya. Namun, pada saat yang sama, individu yang terspesialisasi kehilangan pemahaman akan kebudayaan total dan kehilangan kemmapuan untuk mengendalikannya. Contoh, seiring dengan tumbuhnya teknologi dan permesinan, kemampuan pekerja individu dan ketrampilan yang dibutuhkan telah merosot secara dramatis. Akhirnya meskipun terjadi ekspansi besar-besaran ranah intelektual semakin sedikit individu yang tampaknya layak mendapatkan label “intelektual”. Individu yang terspesialisasi berhadapan dengan dunia produk yang semakin tertutup dan saling terkait yang hanya sedikit saja atau sama sekali tidak mampu mereka kendalikan. Dunia mekanis yang hampa spiritualitas mulai mendominasi individu, dan gaya hidup mereka terpengaruh. Produksi menjadi aktivitas hampa makna dimana individu tidak melihat peran apapun yang dapat mereka mainkan dalam seluruh proses produksi atau dalam produk akhir.
3. Interaksi Sosial
Simmel memandang bahwa interaksi itu memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Simmel juga melihat bahwa salah satu tugas sosiolog adalah memahami interaksi antar individu. Salah satu teori yang dikemukakan oleh simmel dan masih terkait dengan interaksi adalah Teori Simmel mengenai ‘masyarakat sebagai proses interaksi’. Menurut Pandangannya, masyarakat dapat terbentuk karena adanya interaksi, bukan adanya kelompok orang yang hanya diam. Menurut Simmel dalam interaksi tidak memementingkan berapa jumlah orang yang berinteraksi, yang penting adalah adanya interaksi. Jadi, melalui interaksi timbal balik, dimana individu saling berhubungan dan saling mempengaruhi, maka masyarakat itu akan muncul.
C. Relevansi Teori Georg Simmel dalam Masyarakat
Di atas telah dijelaskan berbagai teori dari Georg Simmel, diantara teori-teori tersebut ternyata sampai saat ini ada yang masih berlaku dalam kehidupan masyarakat, atau bisa dikatakan bahwa implementasi dari teori-teori tersebut ada dalam masyarakat, misalnya:
1. The philosophy of money (uang dan nilai)
        Dalam teori tersebut Simmel mengatakan bahwa “uang memungkinkan adanya kalkulasi jangka panjang, usaha skala besar, dan kredit jangka panjang”. Dan hal itu kini benar-benar terjadi dalam masyarakat, dimana kini banyak bermunculan kredit-kredit.
Simmel juga pernah mengatakan bahwa “….jadi salah satu kecenderungan hidup-reduksi kualitas menjadi kuantitas secara amat jelas terwujud dalam bentuk uang…”. Yang kita soroti disini adalah reduksi kualitas menjadi kuantitas secara amat jelas terwujud dalam uang. Implementasi perkataan Simmel ini bisa kita rasakan dalam masyarakat sekarang ini, dimana setiap kualitas kinerja seseorang dibayar dengan uang (menunjukkan kuantitas).
Implementasi teori Simmel dalam masyarakat juga bisa kita lihat dari perkataan Simmel yang mengatakan bahwa “Dampak lain ekonomi uang adalah reduksi nilai manusia menjadi dolar”. Simmel juga memberi contoh tentang hal itu, yaitu meluasnya prostitusi, dan di masyarakat sekarang ini prostitusi seakan sudah menjadi bagian hidup sebagian orang disekitar kita.
b)   Teori interaksi sosial
Dalam teori ini Simmel berpendapat bahwa “Meningkatnya ukuran kelompok atau masyarakat akan meningkatkan kebebasan individu. Jadi kelompok atau masyarakat kecil cenderung mengontrol individu sepenuhnya. Namun, pada masyarakat yang lebih luas, individu cenderung terlibat dalam sejumlah kelompok yang masing-masing hanya mengontrol sebagian kecil dari keseluruhan kepribadian”. Yang menjadi sorotan kita disini adalah pada masyarakat yang lebih luas, individu cenderung terlibat dalam sejumlah kelompok yang masing-masing hanya mengontrol sebagian kecil dari keseluruhan kepribadian. Dari perkataan Simmel tersebut kita bisa melihat kenyataannya dalam kehidupan masyarakat. misalnya dalam sebuah kelas yang terdiri dari 40 siswa, pasti di dalam kelas tersebut banyak bermunculan kelompok-kelompok kecil. Dan itu merupakan implementasi dari perkataan Simmel tentang ukuran kelompok dalam teori interaksi sosial.


BAB 3
KESIMPULAN
Georg Simmel lahir di pusat kota Berlin pada tanggal 1 Maret 1858. Ia belajar berbagai bidang studi di Universitas Berlin. Oleh beberapa orang ia digambarkan sebagai seorang yang tinggi dan langsing, sementara oleh orang lain digambarkan sebagai seorang yang pendek dan menunjukkan ekspresi putus asa. Tampilan luarnya dilaporkan sebagai tidak menarik, tipikal Yahudi, namun juga sangat intelektual dan teguh secara moral. Ia dilaporkan sebagai seorang pekerja keras, namun juga penuh humor dan sangat lancar berbicara ketika memberikan kuliah.
Menurut Simmel masyarakat adalah suatu bentuk interaksi sosial yang terpola seperti halnya jaring laba-laba. Dan ini merupakan tugas dari sosiolog untuk meneliti bentuk interaksi sedemikian itu bagaimana mereka terjadi dan mewujud di dalam kehidupan sejarah dan seiring budaya yang berbeda. Sosiologi adalah “master science” dimana orang dapat menemukan hokum-hukum yang mengatur semua perkembangan sosial. Simmel tidak melihat masyarakat sebagai bentuk organisme sebagaimana menurut comte ataupun Spencer. Menurut Simmel masyarakat terdiri dari jaringan yang banyak liku-liku nya.


DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, Georg dan Douglas J. Goodman. 2013. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
Prasetiyo, Andri. 2011. Teori Geog Simmel (http://crewetsbit.blogspot.com/2011/12/teori-george-simmel.html) diakses pada 13 September 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar