Sabtu, 30 April 2016

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar Pengembangan Teknologi

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja. 
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas Ilmu Alamiah Dasar secara lebih spesisfik lagi, yaitu pembahasan mengenai “Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia”.
Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin yang otomatis serta lebih praktis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata, kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Pada satu sisi, dampak atau efek dari IPA dan Teknologi bagi kehidupanperkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.

BAB 2
PENDAHULUAN

1.       Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar Pengembangan Teknologi
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam. 
Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi. Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA. Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan bergerak maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat menabrak apa saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu, sopir akan mengendalikan mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi manusia, sopir itulah IPA.
Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga teknologi aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-objek, membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam bekerja. Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam dan alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek), interaksi, dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang, ukuran objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa yang diharapkan oleh perancang teknologi. 
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan



2.      Sejarah Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi 
Perkembangan Teknologi mengakibatkan perubahan signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan  infrastruktur teknologi, khususnya dalam bidang teknologi informasi, seperti adanya hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage) dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174).
Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan,pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak
ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin. Namun seiring dengan bergulirnya waktu, saat ini kita berada pada zaman Teknologi dan Informasi. Sebagai contoh, kini telah di temukan alat elektronik anti bakteri pada mesin cuci, lemari es dan pendingin ruangan yaitu dengan menggunakan teknologi nano. 
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Adapun cara untuk melengkapi kecerdasan Generasi Bangsa saat ini dan Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia. Diantaranya adalah:
1.      learning to know, yaitu para Generasi akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan bahwa manusia sebagai kalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia.
2.      learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar para generasi menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna.
3.      learning to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri.
4.       learning to live together, yaitu pendekatan melalui penerapan paradigma ilmu pengetahuan, seperti pendekatan menemukan dan pendekatan menyelidik akan memungkinkan para generasi menemukan kebahagiaan dalam belajar.

3.      Manfaat dan Dampak IPA & Teknologi Terhadap Kehidupan Sosial
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:
A.  Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui  internet
B.   Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
C.   Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan-kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
A.       Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris.
B.       Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

4.      IPA dan Teknologi Masa Depan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesatnya mempunyai pengaruh langsung pada kehidupan. Pengaruh tersebut sifatnya berbeda-beda Yang jelas perkembangan itu mempengaruhi empat bidang, yaitu :
1. Bidang intelektual, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ataupun kepercayaan-kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan-kebiasaan baru.
2. Bidang industri dan kemampuan di medan perang
3. Perubahan yang dibawakannya pada organisasi-organisasi sosial, lambat-laun merambat dalam kehidupan politik
4. Perubahan maupun benturan terhadap tata lingkungan.
Perkembangan IPA pada umumnya disertai proses penyuburan silang yang melahirkan berbagai bidang ilmu antardisiplin dan teknologi baru, serta peningkatannya secara berlanjut. Pola interaksi multidisiplin adalah ciri penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Interaksi ini telah melahirkan bidang ilmu pengetahuan lingkungan, ilmu pengetahuan yang menangani masalah komples dan berskala global.
Biofisikamodern atau biologi molekuler merupakan contoh ragam lain dari hasil interaksi multidisiplin antara biologi, kimia dan fisika yang dirangsang oleh potensi apkilasi teknologinya. Bidang ilmu pengetahuan ini telah menghasilkan karya-karya besar yang memperdalam pengetahuan kita tentang sistem biologi dan cara berfungsinya pada tingkat sel dan molekul. Dalam contoh yang satu ini kita sekarang mengenal peranannya dalam pengembangan bioteknologi yang menjanjikan terobosan jauh dan meluas bagi aplikasi medis, obat-obatan dan pangan. Begitu pula proses fotosintesis telah dikaji melalui mekanisme transfer elektron antara donor-akseptor molekul berdasarkan rumusan kimia kuantum. Hasilnya selain akan membuka tabir rahasia alam juga mempunyai dampak aplikasi penting. Bila terungkap dan dikuasai sepenuhnya, maka ini merupakan suatu contoh keberhasilan manusia meniru alam dalam memanfaatkan energi surya dengan proses yang telah dipilih oleh alam dan dioptimalisasikannya sepanjang masa.

BAB 3
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Guna mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam memasuki era kesejagadan, yang salah satunya ditandai dengan sarat muatan teknologi, salah satu komponen pendidikan yang perlu dikembangkan adalah kurikulum yang berbasis pendidikan IPA dan teknologi.
Kemampuan-kemampuan seperti memecahkan masalah, berpikir secara alternatif, menilai sendiri hasil karyanya dapat dibelajarkan melalui pengetahuan IPA dan teknologi.
Untuk melengkapi kecerdasan iptek para mahasiswa, diperlukan pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia.
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.



2.    DAFTAR PUSTAKA



Makalah Teori Sosiologi Klasik George Simmel

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Simmel adalah anak bungsu dari seorang usahawan Yahudi.Ia ditinggal mati oleh ayahnya ketika dia masih kanak-kanak. Sebagai seorang anak kota yang berorientasi kota pula, seluruh hidupnya ditandai dengan petualangan. Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Demikian juga dengan ilmu pengetahuan yang dituntutnya. Orang yang lahir di Berlin pada 1 Maret 1858 ini belajar sejarah, filsafat, sampai sosiologi. Bahkan ketika dia menjadi dosen privat pada 1885, ilmu yang diajarkannya mulai dari ilmu logika, sejarah filsafat, etika, psikologi sosial, sampai sosiologi. Dan Simmel adalah seorang dosen yang populer.
      Simmel terkenal sebagai tokoh sosiologi formal. Termasuk ke dalam aliran ini juga Ferdinand Tonnies. Sosiologi formal ini adalah sosiologi yang beranggapan bahwa dia harus mempelajari bentuk-bentuk dari interaksi sosial dan bukan mempelajari isi dari hubungan atau interkasi sosial tersebut (Siahaan, 1986).

B. RUMUSAN MASALAH
1.         Bagaimana biografi dari Georg Simmel?
2.         Bagaimana pandangan Georg Simmel tentang masyarakat?
3.         Apa teori-teori besar dari Georg Simmel?
4.         Bagaimana implementasi teori Georg Simmel dalam masyarakat?


C. TUJUAN PENULISAN
1.         Untuk mengetahui biografi Georg Simmel
2.         Untuk mengetahui pandangan Simmel tentang masyarakat
3.         Untuk mengetahui teori-teori besar dari Georg Simmel
4.         Untuk mengetahui implementasi teori Georg Simmel dalam masyarakat.


BAB 2
PEMBAHASAN


Dampak pemikiran Georg Simmel pada teori sosiologi Amerika, maupun teori sosiologi pada umumnya sangat berbeda dengan dampak yang ditimbulkan pemikiran dari Marx, Durkheim, dan Weber. Simmel lebih dikenal oleh sosiolog Amerika awal. Simmel tenggelam di bawah nama-nama Marx, Durkheim, dan Weber, kendati kini jauh lebih berpengaruh daripada pemikir klasik seperti Comte dan Spencer. Beberapa tahun terakhir kita menyaksikan meningkatnya pengaruh Simmel pada teori sosiologi sebagai akibat dari meningkatnya pengaruh salah satu karya pentingnya, The Philosophy of money.
A. Biografi Georg Simmel
Georg Simmel lahir di pusat kota Berlin pada tanggal 1 Maret 1858. Ia belajar berbagai bidang studi di Universitas Berlin. Namun, upaya pertamanya untuk menulis disertasi ditolak. Kendati demikian, Simmel bersikukuh untuk  memperoleh gelar doktornya dalam bidang filsafat pada tahun 1881. Ia tetap berada di universitas sebagai pengajar sampai dengan tahun 1914, meskipun ia menduduki posisi yang tidak penting sebagai privatdozent pada tahun 1885 sampai dengan 1900. Dalam posisi selanjutnya, Simmel bekerja sebagai dosen yang tidak digaji negara dan hidupnya tergantung pada bayaran mahasiswa. Kendati berada pada posisi pinggir, Simmel agak sukses menjalani kariernya, terutama karena ia adalah seorang pemberi kuliah yang begitu cemerlang dan menarik perhatian mahasiswa.
Oleh beberapa orang ia digambarkan sebagai seorang yang tinggi dan langsing, sementara oleh orang lain digambarkan sebagai seorang yang pendek dan menunjukkan ekspresi putus asa. Tampilan luarnya dilaporkan sebagai tidak menarik, tipikal Yahudi, namun juga sangat intelektual dan teguh secara moral. Ia dilaporkan sebagai seorang pekerja keras, namun juga penuh humor dan sangat lancar berbicara ketika memberikan kuliah.
Simmel menulis begitu banyak artikel (“the metropolis and mental life”) dan buku (“the philosophy of money”). Ia terkenal dikalangan akademisi Jerman dan bahkan memiliki pengikut internasional, khususnya di Amerika Serikat, tempat karyanya memiliki arti sangat penting bagi kelahiran sosiologi. Akhirnya, pada tahun 1900, Simmel memperoleh pengakuan penuh, satu gelar terhormat di Universitas Berlin.
B. Teori Besar Georg Simmel
1. The Philosophy of Money (Uang dan Nilai)
Salah satu yang menjadi perhatian awal Simmel dalam karya ini adalah hubungan antara uang dengan nilai. Secara umum ia berpendapat bahwa orang mencptakan nilai dengan menciptakan objek. Semakin besar kesulitan untuk mendapatkan suatu objek, semakin besar pula nilainya. Namun kesulitan untuk memperoleh nilai mempunyai “batas atas batas bawah”. Prinsip umumnya adalah bahwa nilai benda berasal dari kemampuan orang untuk menjarakkan dirinya secara tepat dari objek. Benda-benda yang terlalu dekat, terlalu mudah diperoleh, maka benda itupun tidak terlalu berharga. Dan sebaliknya benda-benda yang terlalu jauh, terlalu sulit, atau nyaris mustahil untuk didapatkan juga sangat tidak bernilai. Benda-benda yang paling bernilai adalah yang tidak terlalu jauh ataupun terlalu dekat. Factor yang mempengaruhi suatu benda bernilai atau tidak adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkannya, kelangkaan, kesulitan untuk memperolehnya, dan keharusan nya diberikan benda lain untuk mendapatkannya.
2. Tragedi Kebudayaan
        Sebab utama meningkatnya kesenjangan adalah meningkatnya pembagian kerja di masyarakat modern. Meningkatnya spesialisasi mengarah pada perbaikan kemampuan untuk menciptakan beragam komponen dunia budaya. Namun, pada saat yang sama, individu yang terspesialisasi kehilangan pemahaman akan kebudayaan total dan kehilangan kemmapuan untuk mengendalikannya. Contoh, seiring dengan tumbuhnya teknologi dan permesinan, kemampuan pekerja individu dan ketrampilan yang dibutuhkan telah merosot secara dramatis. Akhirnya meskipun terjadi ekspansi besar-besaran ranah intelektual semakin sedikit individu yang tampaknya layak mendapatkan label “intelektual”. Individu yang terspesialisasi berhadapan dengan dunia produk yang semakin tertutup dan saling terkait yang hanya sedikit saja atau sama sekali tidak mampu mereka kendalikan. Dunia mekanis yang hampa spiritualitas mulai mendominasi individu, dan gaya hidup mereka terpengaruh. Produksi menjadi aktivitas hampa makna dimana individu tidak melihat peran apapun yang dapat mereka mainkan dalam seluruh proses produksi atau dalam produk akhir.
3. Interaksi Sosial
Simmel memandang bahwa interaksi itu memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Simmel juga melihat bahwa salah satu tugas sosiolog adalah memahami interaksi antar individu. Salah satu teori yang dikemukakan oleh simmel dan masih terkait dengan interaksi adalah Teori Simmel mengenai ‘masyarakat sebagai proses interaksi’. Menurut Pandangannya, masyarakat dapat terbentuk karena adanya interaksi, bukan adanya kelompok orang yang hanya diam. Menurut Simmel dalam interaksi tidak memementingkan berapa jumlah orang yang berinteraksi, yang penting adalah adanya interaksi. Jadi, melalui interaksi timbal balik, dimana individu saling berhubungan dan saling mempengaruhi, maka masyarakat itu akan muncul.
C. Relevansi Teori Georg Simmel dalam Masyarakat
Di atas telah dijelaskan berbagai teori dari Georg Simmel, diantara teori-teori tersebut ternyata sampai saat ini ada yang masih berlaku dalam kehidupan masyarakat, atau bisa dikatakan bahwa implementasi dari teori-teori tersebut ada dalam masyarakat, misalnya:
1. The philosophy of money (uang dan nilai)
        Dalam teori tersebut Simmel mengatakan bahwa “uang memungkinkan adanya kalkulasi jangka panjang, usaha skala besar, dan kredit jangka panjang”. Dan hal itu kini benar-benar terjadi dalam masyarakat, dimana kini banyak bermunculan kredit-kredit.
Simmel juga pernah mengatakan bahwa “….jadi salah satu kecenderungan hidup-reduksi kualitas menjadi kuantitas secara amat jelas terwujud dalam bentuk uang…”. Yang kita soroti disini adalah reduksi kualitas menjadi kuantitas secara amat jelas terwujud dalam uang. Implementasi perkataan Simmel ini bisa kita rasakan dalam masyarakat sekarang ini, dimana setiap kualitas kinerja seseorang dibayar dengan uang (menunjukkan kuantitas).
Implementasi teori Simmel dalam masyarakat juga bisa kita lihat dari perkataan Simmel yang mengatakan bahwa “Dampak lain ekonomi uang adalah reduksi nilai manusia menjadi dolar”. Simmel juga memberi contoh tentang hal itu, yaitu meluasnya prostitusi, dan di masyarakat sekarang ini prostitusi seakan sudah menjadi bagian hidup sebagian orang disekitar kita.
b)   Teori interaksi sosial
Dalam teori ini Simmel berpendapat bahwa “Meningkatnya ukuran kelompok atau masyarakat akan meningkatkan kebebasan individu. Jadi kelompok atau masyarakat kecil cenderung mengontrol individu sepenuhnya. Namun, pada masyarakat yang lebih luas, individu cenderung terlibat dalam sejumlah kelompok yang masing-masing hanya mengontrol sebagian kecil dari keseluruhan kepribadian”. Yang menjadi sorotan kita disini adalah pada masyarakat yang lebih luas, individu cenderung terlibat dalam sejumlah kelompok yang masing-masing hanya mengontrol sebagian kecil dari keseluruhan kepribadian. Dari perkataan Simmel tersebut kita bisa melihat kenyataannya dalam kehidupan masyarakat. misalnya dalam sebuah kelas yang terdiri dari 40 siswa, pasti di dalam kelas tersebut banyak bermunculan kelompok-kelompok kecil. Dan itu merupakan implementasi dari perkataan Simmel tentang ukuran kelompok dalam teori interaksi sosial.


BAB 3
KESIMPULAN
Georg Simmel lahir di pusat kota Berlin pada tanggal 1 Maret 1858. Ia belajar berbagai bidang studi di Universitas Berlin. Oleh beberapa orang ia digambarkan sebagai seorang yang tinggi dan langsing, sementara oleh orang lain digambarkan sebagai seorang yang pendek dan menunjukkan ekspresi putus asa. Tampilan luarnya dilaporkan sebagai tidak menarik, tipikal Yahudi, namun juga sangat intelektual dan teguh secara moral. Ia dilaporkan sebagai seorang pekerja keras, namun juga penuh humor dan sangat lancar berbicara ketika memberikan kuliah.
Menurut Simmel masyarakat adalah suatu bentuk interaksi sosial yang terpola seperti halnya jaring laba-laba. Dan ini merupakan tugas dari sosiolog untuk meneliti bentuk interaksi sedemikian itu bagaimana mereka terjadi dan mewujud di dalam kehidupan sejarah dan seiring budaya yang berbeda. Sosiologi adalah “master science” dimana orang dapat menemukan hokum-hukum yang mengatur semua perkembangan sosial. Simmel tidak melihat masyarakat sebagai bentuk organisme sebagaimana menurut comte ataupun Spencer. Menurut Simmel masyarakat terdiri dari jaringan yang banyak liku-liku nya.


DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, Georg dan Douglas J. Goodman. 2013. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.
Prasetiyo, Andri. 2011. Teori Geog Simmel (http://crewetsbit.blogspot.com/2011/12/teori-george-simmel.html) diakses pada 13 September 2013.